REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Forum Ekonomi Dunia memprediksi samudra dunia akan berisi lebih banyak plastik daripada ikan pada tahun 2050, Selasa (19/1). Penggunaan plastik saat ini dan dari waktu ke waktu dinilai sangat memprihatinkan.
Penggunaannya telah meningkat 20 kali lipat dalam 50 tahun terakhir. Jumlah ini diperkirakan mengganda lagi dalam 20 tahun kedepan. Dalam penelitian terbaru organisasi internasional ini, penggunaan plastik akan terus merusak sistem alami.
Sekitar 32 persen dari seluruh kemasan plastik yang lari ke sistem pengumpulan berimbas pada dana ekonomi dengan merusak sistem alami. Plastik-plastik ini lari ke lautan atau infrastruktur perkotaan.
Sebagian besar kemasan plastik hanya bisa digunakan satu kali. Penelitian ini dirangkum berdasarkan wawancara dengan lebih dari 180 pakar. "Setelah penggunaannya disiklus pertama, 95 persen kemasan plastik bernilai 80 juta-120 miliar dolar AS per tahun," kata WEF dikutip dari TIME.
Jumlah ini hilang pada ekonomi. Pakar memperkirakan pada 2050, jumlah plastik yang diproduksi secara global akan meningkat tiga kali lipat. Menurut CNN Money, jumlahnya akan mencapai 1,124 juta ton, melebihi ikan-ikan di samudra.