Rabu 20 Jan 2016 09:24 WIB

UNICEF: Musim Dingin di Eropa Bahaya Bagi Anak-Anak Migran

UNICEF
Foto: Twitter
UNICEF

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan PBB untuk anak-anak (UNICEF) pada Selasa (19/1) memperingatkan kondisi berat musim dingin di Eropa Tenggara menimbulkan bahaya bagi kesehatan anak-anak yang berpindah tempat.

Banyak anak tersebut kekurangan pakaian yang memadai dan akses ke gizi yang layak buat usia mereka. Menurut UNICEF, temperatur sub-zero dan kondisi bersalju menambah parah kesehatan anak-anak yang sudah buruk, dan perkembangan mengkhawatirkan karena sebagian anak di kalangan pengungsi dan migran yang kini berjumlah lebih dari 33 persen, terus bertambah.

Kurangnya tempat berteduh dan pemanas yang layak di beberapa pusat penerimaan serta bus dan kereta telah menambah parah nasib buruk yang dialami oleh banyak anak yang singgah di Yunani, Republik Bekas Yugoslavia Macedonia, Serbia dan Kroasia.

Koordinator Khusus UNICEF bagi Krisis Migran dan Pengungsi di Eropa Marie-Pierre Poirier menjelaskan di dalam satu pernyataan bahwa anak-anak sangat rentan terhadap infeksi pernafasan, gangguan pencernaan dan diare.

Dilansir dari Xinhua Rabu (20/1) ia juga memperingatkan penggunaan formula bayi yang tak terkendalikan dapat sangat mempengaruhi kesehatan bayi. Anak-anak yang berpindah juga secara fisik sangat kelelahan, ketakutan, tertekan dan seringkali memerlukan bantuan medis, kata UNICEF.

Ditambahkannya, berbagi informasi lintas-perbatasan dan tindak lanjut tidak memadai, terutama akibat cepatnya orang bergerak. Beberapa pejabat mengungkapkan 253.700 dari lebih satu juta pengungsi dan migran tahun lalu adalah anak-anak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement