REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Konsentrasi rata-rata partikulat udara di 189 kota di Cina turun 10 persen pada 2015. Ini merupakan tanda penurunan polusi keseluruhan bahkan sebagai bencana kabut asap musim dingin ini di Cina utara.
Greenpeace Asia Tenggara mengungkapkan, tingkat polusi di Beijing turun untuk tahun kedua berturut-turut, tetapi melejit pada Desember ketika kabut abu-abu tebal menyelimuti ibu kota. Kabut asap tersebut mendorong pemerintah untuk pertama kalinya mengeluarkan peringatan 'siaga merah', membatasi penggunaan kendaraan dan menutup sekolah-sekolah.
Berdasarkan studi yang dirilis Greenpeace, Rabu (20/1), menemukan di wilayah sekitar Cina utara mengalami penurunan polusi sejak 2013. Namun, 80 persen dari kota-kota di Cina tidak memenuhi standar kualitas udara nasional.
Baca juga:
Kakek Asal Inggris Ini Ternyata Anak Tertua Sultan Malaysia
Di Australia Juga Ada Madura, Terkenal dengan Peternakannya