Kamis 21 Jan 2016 17:25 WIB

Pembicaraan Damai Suriah Kemungkinan Mundur

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
 Seorang anak pengungsi Suriah berteriak usai berhasil menyeberangi lautan mencapai pantai Pulau Lesbos di Yunani. (REUTERS/Yannis Behrakis)
Seorang anak pengungsi Suriah berteriak usai berhasil menyeberangi lautan mencapai pantai Pulau Lesbos di Yunani. (REUTERS/Yannis Behrakis)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan pembicaraan damai Suriah mungkin tidak diselenggarakan seperti rencana yaitu di Jenewa, Swiss pada Senin (25/1) mendatang.

Staffan de Mistura, dalam sebuah wawancara mengatakan, ia akan tahu pada Ahad (24/1) apakah negosiasi bisa dimulai keesokan harinya. Ia menambahkan, negara besar harus menjaga tekanan diplomatik untuk tetap menghadiri perundingan. Mereka harus berbicara serius tentang perdamaian terkait seperti gencatan senjata dan konvoi bantuan.

"Saya percaya kami bisa memulai pembicaraan, mungkin tidak (diadakan) pada 25 Januari, tetapi kita perlu untuk mempertahankan tekanan dan momentum," ujarnya di CNN dari resor Davos Swiss, Rabu (20/1).

Dia mengatakan yakin Rusia memiliki keinginan kuat tidak terlibat terlalu lama dalam konflik. De Mistura menambahkan, kendati hubungan Iran dan Arab Saudi sedang tidak baik, mereka mungkin menyadari waktunya telah tiba untuk menemukan solusi politik di Suriah yang akan menjadi kompromi.

 

Baca juga:

Peneliti Temukan Fosil Hidup Biota Laut di Laut Coral

Sejarah Hari Ini: Candi Borobudur Dibom Ekstremis

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement