REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan pembicaraan damai Suriah mungkin tidak diselenggarakan seperti rencana yaitu di Jenewa, Swiss pada Senin (25/1) mendatang.
Staffan de Mistura, dalam sebuah wawancara mengatakan, ia akan tahu pada Ahad (24/1) apakah negosiasi bisa dimulai keesokan harinya. Ia menambahkan, negara besar harus menjaga tekanan diplomatik untuk tetap menghadiri perundingan. Mereka harus berbicara serius tentang perdamaian terkait seperti gencatan senjata dan konvoi bantuan.
"Saya percaya kami bisa memulai pembicaraan, mungkin tidak (diadakan) pada 25 Januari, tetapi kita perlu untuk mempertahankan tekanan dan momentum," ujarnya di CNN dari resor Davos Swiss, Rabu (20/1).
Dia mengatakan yakin Rusia memiliki keinginan kuat tidak terlibat terlalu lama dalam konflik. De Mistura menambahkan, kendati hubungan Iran dan Arab Saudi sedang tidak baik, mereka mungkin menyadari waktunya telah tiba untuk menemukan solusi politik di Suriah yang akan menjadi kompromi.
Baca juga:
Peneliti Temukan Fosil Hidup Biota Laut di Laut Coral
Sejarah Hari Ini: Candi Borobudur Dibom Ekstremis