REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Kepala patung dewa Hindu dari abad ke-7 dikembalikan oleh Prancis dan disambungkan dengan tubuhnya lagi di Kamboja, Kamis (21/1). Patung utuh itu kini dipamerkan di museum.
Patung batu itu adalah Harihara, dewa yang menggabungkan aspek Wisnu dan Siwa. Wisnu dan Siwa adalah dua dewa agama Hindu yang mewakili penciptaan alam semesta dan kehancuran.
Kepala patung diambil dari kuil Phnom Da di Provinsi Takeo selatan oleh peneliti Perancis pada 1882 atau 1883. Sejak saat itu, kepala dipamerkan di Museum Guimet Perancis.
Sekitar 200 pejabat pemerintah, perwakilan pemerintah asing, duta besar dan pejabat dari Museum Guimet menghadiri upacara untuk memasang kembali kepala di Museum Nasional.
"Setelah dipisahkan 130 tahun yang lalu, kami menyambut penyatuan kembali kepala dan tubuh dari Harihara," kata Wakil Perdana Menteri Sok An pada upacara tersebut. "Menurut budaya Khmer kami, reuni ini adalah simbol kemakmuran."
Dia mengimbau negara-negara lain yang memegang artefak Kamboja untuk segera mengembalikannya. Hukum Kamboja tahun 1993 melarang penghapusan artefak budaya tanpa izin pemerintah.
Pada bulan Oktober, Kamboja menyambut kembalinya dua patung batu dari periode Angkor yang dijarah selama perang saudara di negara itu dan dibawa ke Eropa, di mana mereka menghabiskan tiga dekade terakhir. Patung-patung termasuk kepala Shiva dari abad ke-9.
Kamboja diperintah oleh raja-raja Hindu selama berabad-abad. Ini adalah agama utama negara tersebut sebelum Buddhisme mengambil alih. Lebih dari 90 persen dari Kamboja saat ini adalah umat Buddha.