REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Rusia dan Amerika Serikat (AS) gagal menyepakati daftar undangan pembicaraan Suriah yang rencananya digelar di Jenewa, Swiss.
Lavrov bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry di Swiss, Rabu (20/1) untuk meminimalkan perbedaan mencapai kesepakatan daftar undangan pembicaraan itu.
"Kami telah menyediakan proposal kami, AS melakukan hal yang sama. Dan sekarang para anggota kelompok oposisi Suriah juga menyediakan proposal mereka terkait daftar undangan,’’ ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kepada wartawan seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (21/1).
(Baca: Pembicaraan Damai Suriah Kemungkinan Mundur)
Berbeda dengan keinginan AS, Lavrov mengatakan, kelompok bersenjata Jaish al-Islam dan Ahrar al-Sham tidak dapat diterima sebagai undangan karena label mereka organisasi teroris. Tapi meskipun gagal menyepakati daftar undangan, Lavrov mengaku, baik dia maupun Kerry telah memikirkan menunda pembicaraan yang dijadwalkan dimulai di Jenewa, Swiss pada 25 Januari.
"Proses politik akan mulai. Kami berharap secepatnya, pada akhir Januari," katanya.
Kerry tidak memberikan komentar pada Rabu. Namun, juru bicara departemen luar negeri AS John Kirby mengatakan kedua orang itu membahas rencana negosiasi antara Suriah pada 25 Januari dan pentingnya menjaga kemajuan menuju solusi diplomatik untuk krisis di Suriah.
Sebelum meninggalkan Washington pada Selasa (19/1), Kirby telah mengakui masih ada sedikit pekerjaan yang perlu dilakukan untuk terwujudnya pertemuan antara rezim pemerintah Suriah dan perwakilan oposisi.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Candi Borobudur Dibom Ekstremis