Kamis 21 Jan 2016 20:35 WIB

Bantuan Tunai Pengungsi di Yordania Diambil Lewat ATM

 Pengungsi Suriah melaksanakan shalat Idul Fitri di Amman, Yordania, Ahad (19/8). (Ali Jarekji/Reuters)
Pengungsi Suriah melaksanakan shalat Idul Fitri di Amman, Yordania, Ahad (19/8). (Ali Jarekji/Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Pengungsi Suriah di Yordania segera mendapatkan bantuan tunai Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) sehingga menghapus kebutuhan rekening dan kartu bank.

Kegiatan yang diluncurkan di Amman pada pekan lalu oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, bertujuan membantu 43 ribu keluarga pengungsi, yang kebanyakan warga Suriah.

"Itu cara lebih efektif dan efisien untuk menyediakan bantuan tunai bermartabat bagi keluarga pengungsi di dunia," kata wakil badan pengungsi PBB UNHCR untuk Yordania, Andrew Harper.

Di bawah gerakan "EyeCloud", pengungsi menerima uang tunai kurang dari 30 detik dari mesin yang dilengkapi teknologi biometrik. Sekitar 50 ATM, yang dirancang khusus, dibangun di Yordania melalui kerja dama dengan bank lokal untuk menyediakan uang tunai lebih cepat.

"Pengungsi yang menerima bantuan tunai bulanan di Yordania adalah mereka yang paling rentan dari yang rentan yang tinggal di luar kamp, janda dengan anak-anak, orang tua, orang-orang yang tidak memiliki kesempatan untuk bekerja, tidak ada peluang untuk mendukung diri mereka sendiri," kata Harper.

Pejabat UNHCR di Amman mengatakan lebih dari 32 ribukeluarga Suriah akan mendapatkan keuntungan dari sistem baru, termasuk pengungsi asal Irak, Somalia dan Sudan. Sebelumnya, pengungsi harus mengantre, kadang-kadang selama berjam-jam, dan memerlukan rekening bank atau kartu ATM untuk mengklaim uang tunai.

Sistem baru dapat melakukan semua itu, sementara juga memastikan kerahasiaan nama dan martabat mereka yang membutuhkan bantuan, menurut badan pengungsi PBB. Yordania mengatakan menampung 1,4 juta pengungsi -sekitar 20 persen dari jumlah keseluruhan- yang melarikan diri dari Suriah sejak perang yang telah menghancurkan negara mereka meledak hampir lima tahun yang lalu.

 

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Candi Borobudur Dibom Ekstremis

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement