REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Juru bicara Komisi Eropa Margaritis Schinas terkejut mendengar laporan wartawan Anadolu Agency dilarang masuk untuk meliput Parlemen Eropa karena mengenakan jilbab.
Seperti dikutip Anadolu, pada Rabu lalu, Parlemen Eropa melarang jurnalis itu masuk karena ia tak mau melepaskan jilbabnya untuk foto identitas. "Saya terkejut mendengar insiden yang Anda jelaskan, saya yakin ada penjelasan tentang hal itu," ujar Schinas kepada Anadolu, kemarin.
"Komisi Eropa tidak memiliki aturan tertentu untuk memperlakukan pengunjung atas jurnalis yang mengenakan jilbab. Tapi saya terkejut jika hal ini berbeda dengan Parlemen Uni Eropa," ujarnya.
Wartawan Anadolu sedang akan meliput sidang Parlemen Eropa menyusul kehadiran Menteri Turki untuk Uni Eropa Volkan Bozkir.
Namun ketika ia hendak memperoleh kartu akreditasi, seorang pegawai Parlemen Eropa memintanya membuka jilban untuk foto identitias. Jurnalis itu menolak, apalagi ia sudah beberapa kali mengikuti sidang serupa tanpa harus diminta lepaskan jilbab.