Jumat 22 Jan 2016 20:22 WIB

Jutaan Kucing Liar di Australia akan Disuntik Mati

Rep: C34/ Red: Bayu Hermawan
Kucing (Ilustrasi)
Foto: Rocketnews24
Kucing (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pemerintah Australia berencana 'memberantas' kucing liar yang diyakini menyebabkan punahnya fauna asli setempat. Hampir 1.500 ekor bandicoot, hewan berkantung yang bentuknya menyerupai tikus, musnah dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerintah Australia menargetkan melakukan euthanasia (suntik mati) dua juta kucing liar hingga tahun 2020. Program itu merupakan bagian dari 500 proyek perlindungan satwa asli di seluruh Australia.

"Kucing liar membunuh setidaknya empat hewan asli per hari. 'Memberantas' satu kucing liar berarti menyelamatkan 1.400 hewan asli setiap tahunnya," kata Komisaris Spesies Terancam Australia, Gregory Andrews, kepada AAP, Jumat (22/1).

Andrews dan Menteri Lingkungan Hidup Australia Greg Hunt memastikan tak akan menyiksa para kucing tersebut. Kata Andrews, mereka akan ditembak atau disuntik mati tanpa rasa sakit berkepanjangan.

Andrews menyebutkan, dalam satu area di mana kucing liar telah dimusnahkan, populasi pygmy possum  dan bandicoot telah meningkat. Sementara Hunt yakin target memberantas dua juta kucing dalam empat tahun akan terealisasi.

Pemerintah setempat telah berkomitmen untuk menyelamatkan 40 mamalia dan jenis burung yang terancam punah serta 30 jenis flora asli. Perburuan terhadap eastern barred bandicoot, mahoni glider, western possum ringtail, black-footed rock wallaby, kasuari, dan kakatua telah dilarang keras.

"Adalah tugas kami untuk menjaga kelestarian bilbies, numbats, Quoll, dan flora fauna unik lainnya menjadi bagian yang tetap hidup dari budaya Australia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement