REPUBLIKA.CO.ID, YAOUNDE -- Meningkatnya serangan bom bunuh diri Boko Haram di utara jauh Kamerun memicu kekhawatiran banyak pihak. Untuk mengantisipasi serangan itu, kelompok Islam dan Kristen bahu membahu saling melindungi satu sama lain.
"Kami memiliki teknik baru, warga Kristen menjaga masjid ketika Muskim sedang shalat. Sebaliknya pada Ahad ketika jemaat Kristen sedang beribadah umat Islam yang berpatroli untuk mendeteksi pergerakan mencurigakan," ujar Gubernur Utara Jauh Kamerun kepada Anadolu Agency.
Strategi ini, kata dia, sudah dicoba di beberapa desa dan akan diperluas ke sejumlah wilayah. Cara tersebut merupakan upaya tambahan dari metode keamanan yang sudah ada, seperti komite penjaagaan di desa perbatasan Nigeria. Komite ini bekerja sama dengan aparat keamanan Kamerun.
Komite penjagaan sebelumnya juga sudah didirikan di masjid di Younde, ibu kota Kamerun, setahun lalu. Syeikh Ibrahim Moussa, Imam Masjid Agung Youde mengatakan, komite itu bertugas untuk melihat apakah ada aktivitas yang mencurigakan.
Baca juga, Bom di Masjid Kamerun, 10 Tewas.