Ahad 24 Jan 2016 08:16 WIB

New York Berlakukan Pembatasan Perjalanan Akibat Badai Salju

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Manusia salju berdiri di kawasan Manhattan, New York, AS, (24/1). Tingginya salju di kawasan Amerika menimbulkan sejumlah anjuran keamanan.
Foto: Reuters
Manusia salju berdiri di kawasan Manhattan, New York, AS, (24/1). Tingginya salju di kawasan Amerika menimbulkan sejumlah anjuran keamanan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Badai salju besar membuat pihak berwenang di New York memberlakukan pembatasan perjalanan. Semua perjalanan non-esensial telah dilarang, transportasi dihentikan sementara dan jembatan yang menjadi penghubung tertutup salju.

BBC News melaporkan pada Ahad (24/1), Gubernur Andrew Cuomo menyatakan keadaan darurat. Hampir semya penerbangan ke kota tersebut juga telah dibatalkan. Pembatasan perjalanan di New York dimulai pada pukul 14.30 waktu setempat.

Hanya kendaraan darurat dan pekerja perbaikan yang diizinkan menggunakan jalan. Sementara orang yang mengemudi kendaraan non-esensial berisiko ditangkap. Layanan kereta api di atas dan bawah tanah dihentikan dari pukul 16.00 waktu setempat.

Salju berat mulai jatuh pada Jumat di lebih dari 20 negara bagian. Badai tersebut mempengaruhi sekitar 85 juta orang. Sedikitnya 13 tewas dan keadaan darurat telah diberlakukan di 11 negara bagian.

Puluhan ribu rumah tanpa listrik. Kemacetan lalu lintas berlangsung lebih dari 12 jam di Kentucky dan Pennsylvania. Di jalann raya Pennsylvania beberapa ratus orang terdampar di kendaraan mereka selama hampir satu hari.

Lebih dari 4.300 penerbangan dibatalkan di wilayah Timur AS pada Sabtu (23/1). Sementara 150 ribu rumah di North Carolina tak memiliki listrik. Keadaan darurat dinyatakan di New York, Tennessee, Georgia, Kentucky, North Carolina, New Jersey, Virginia, West Virginia, Maryland, Pennsylvania, dan District of Columbia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement