REPUBLIKA.CO.ID, TAIZ -- Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Yaman menyerukan untuk memberikan akses kemanusiaan ke kota Taiz yang dikepung milisi pada Sabtu (23/1). Jamie McGoldrick mengatakan, ia telah melihat makanan, gas memasak dan beberapa komoditas lain memasuki kota.
"Saya meminta otoritas dan kelompok-kelompok untuk bekerja sama dengan PBB membentuk sebuah mekanisme yang akan memungkinkan akses berkelanjutan dan reguler barang-barang kebutuhan dasar dan lainnya ke dalam kota," katanya seperti dilansir Al-Arabiya.
Ia menambahkan, akses ke tiga distrik di barat daya kota mengalami kesulitan dalam beberapa bulan. Untuk itu, PBB mencari mekanisme dengan pihak di lapangan untuk memastikan akses berkelanjutan, tanpa kekangan dan tanpa syarat. (Baca: Taliban Minta Dihapus dari Daftar Hitam PBB).
McGoldrick mengatakan, kebutuhan pokok sangat langka di Taiz. Begitu pula pasokan obat-obatan di rumah sakit. "Di mana-mana saya pergi, saya melihat trauma dari konflik yang berdampak pada perempuan, pria, dan anak-anak," kata McGoldrick.
Perwakilan U.N. children’s fund (UNICEF) Julien Harneis yang juga pergi ke Taiz mengatakan, kondisi pengungsi di daerah dekat Taiz benar-benar mengerikan. Lebih dari 5.800 orang tewas di Yaman sejak kampanye udara Arab. Menurut laporan PBB, sekitar setengahnya merupakan warga sipil.