REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Aksi unjuk rasa menentang Islamisasi Eropa akan berlangsung pada 6 Februari 2016 di 14 negara Eropa. Aksi itu direncanakan termasuk di Republik Ceko, Estonia, Finlandia, Jerman, Polandia, Slovakia, dan Swiss.
Rencana demonstrasi tersebut diselenggarakan oleh kelompok anti-asing Jerman, yaitu Patriotic Europeans Against the Islamization of the Occident (Pegida).
Tatjana Festerling dari Pegida mengumumkan aksi protes tersebut Sabtu
(23/1) setelah pertemuan dengan kelompok-kelompok yang sepemahaman di Roztoky, dekat Praha, Republik Ceko.
"Perang melawan Islamisasi Eropa adalah tujuan kita bersama," kata Festerling dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Ahad (24/1).
Pertemuan di Roztoky diselenggarakan oleh kelompok Ceko "Blok Terhadap Islam" yang pemimpinnya, Martin Konvicka. Martin mengatakan, kebijakan Eropa terhadap migran sebagai bodoh dan bunuh diri.
Pegida memulai aktivitasnya di Oktober 2014 sebagai kelompok xenophobia di Facebook yang awalnya berulah dengan aksi unjuk rasa ratusan demonstran di timur Kota Dresden. Massa mereka berlipat mejadi sekitar 25.000 orang ketika demonstrasi terjadi.
Kelompok ini menilai, masuknya migran ke Jerman pada tahun 2015, diikuti oleh gelombang serangan seks dan perampokan terhadap perempuan di Cologne, Jerman pada malam tahun baru. Dimana laki-laki muda dari negara-negara Arab dituding menjadi pelaku serangan tersebut.