REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Lima orang dinyatakan tewas dan sejumlah orang lagi cedera saat banyak wilayah Jepang Barat dan Tengah mengalami badai salju. Salju turun dengan sangat lebat di beberapa kota besar dan kecil, Ahad (24/1).
Salju tersebut mengakibatkan gangguan cukup parah pada jaringan transportasi. Ratusan penerbangan dibatalkan dan layanan kereta api cepat dihentikan. Keadaan diperkirakan bertambah parah pada Senin (25/1).
Pemerintah lokal menyatakan, seorang perempuan meninggal setelah jatuh dari atap rumahnya saat ia berusaha membersihkan salju.
Di Tochigi, seorang pria tewas dalam kecelakaan lalu lintas yang berkaitan dengan cuaca. Di daerah Nigata, dua orang menemui ajal setelah jatuh ke dalam saluran irigasi sesudah kegiatan pembersihan salju. Lalu, seorang lelaki ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di bawah timbunan salju.
Media setempat melaporkan, di seluruh negeri tersebut, lebih dari 100 orang telah cedera akibat kondisi cuaca ekstrem. Sebagian cedera setelah tabrakan mobil berantai di satu jalan di kawasan Fukuoka.
Enam remaja diselamatkan dari Gunung Kusembu, yang memiliki ketinggian 850 meter dan membentang di Fukuoka dan Saga. Mereka terjebak akibat cuaca ekstrem dan harus diselamatkan oleh petugas pemadam dari dekat puncak gunung itu.
Menurut lembaga cuaca di Jepang, JMA, Kota Nagasaki menerima salju paling banyak dalam sejarah, yakni setebal 17 sentimeter. Sedangkan, Kagoshima menghadapi salju setebal 10 sentimeter. Sedangkan di daerah Saga, ketebalan salju mencapai tujuh sentimeter.
Namun, salju paling tebal turun di Jepang Barat. Media lokal sebelumnya melaporkan, Kota Kecil Kitahiroshima di Hiroshima menerima salju setebal 74 sentimeter dalam waktu cuma 24 jam.
Kota Pantai Suzu di Ishikawa menyaksikan salju setebal 35 sentimeter dalam waktu yang sama. JMA menyatakan, cuaca sangat dingin diperkirakan berlanjut di bagian tengah dan barat Jepang sampai Senin (25/1). Dan, salju setebal 70 sentimeter diperkirakan turun di Hokuriku, bagian barat-laut Honshu serta 60 sentimeter di Tohoku, dan 50 sentimeter di Kanto-Koshin, termasuk pula di Tokyo, Yamanashi, serta Nagano.
Badan prakiraan cuaca tersebut mengeluarkan peringatan mengenai gangguan lebih lanjut pada jaringan transportasi setelah bandar udara regional membatalkan ratusan penerbangan dan layanan kereta sangat terganggu.