Senin 25 Jan 2016 16:53 WIB

Jelang Imlek, Warga Korea Selatan Padati Stasiun Seoul

Rep: MGROL60/ Red: Andi Nur Aminah
Foto: koreatimes.co.kr

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL -- Tradisi pulang kampung ternyata juga dilakukan warga Korea Selatan (Korsel). Menjelang Tahun Baru Imlek 2567, warga Korsel akan menyambut Seollal atau Liburan Tahun Baru Imlek. Hal ini menjadi moment penting untuk berkumpul bersama keluarga. 

Saat Seollal, mereka akan berkumpul bersama dan berdoa untuk leluhur mereka selama tiga hari berturut-turut. Dilansir Koreatimes, ratusan warga Korsel terjaga sepanjang malam dalam cuaca yang sangat dingin di Stasiun Seoul, Korea Selatan. 

Mereka pun harus rela antre berjam-jam demi berburu tiket mudik. Penjualan tiket baru dibuka pukul 09.00 waktu setempat dan hanya berklangsung dua jam. 

Ratusan orang bahkan berkemah dan sekitar seribu lainnya rela berdiri dalam antrean yang panjang sehari sebelum penjualan tiket dimulai."Saya datang kesini sekitar jam 11 malam," ujar Kwon Hyun-jin (33) dilansir Koreatimes, Dia berusaha membeli enam tiket mudik untuk mengikuti Seollal. Namun dia tak berhasil karena kuota pembelian dibatasi.

Kebanyakan orang yang mengantre adalah orang tua. Mereka umumnya tidak begitu melek internet sehingga tak bisa membeli tiket secara online atau dalam jaringan (daring). "Mereka lebih suka mengantre dan tinggal sepanjang malam ketimbang membeli tiket melalui online," ujar salah satu karyawan Korail.

Menurutnya, tiket yang diperjualbelikan secara daring sekitar 70 persen. Sedangkam tiket mudik yang bisa di beli di lokat sebanyak 30 persen. "Tiket melalui loket langsung terjual habis. Mereka yang mengantre meminta untuk menambahkan kuota tiket, tetapi kami terfokus pada sisitem online," ujarnya. 

Kondisi penjualan tiket daring  tak jauh berbeda. Tiket terjual habis hanya dalam beberapa menit saat mulai dibuka pagi harinya. Banyak orang yang ditempatkan dalam daftar tunggu selama 20 menit, namun pada akhirnya tidak dapat membeli tiket mudik tersebut.

"Selalu saja kacau setiap tahun, banyak yang mengatakan Korea memliki kecepatan internet yang canggih, tetapi mereka salah. Saya tidak bisa log in ke dalam situsweb, saya tak tahu apakah seollal tahun ini dapat mengunjungi keluarga," Keluh Eun Byul dalam akun Twitter-nya.

Perwakilan dari Korail menyatakan cara mengatasi membludaknya penumpang hanya bisa teratasi jika pemerintah menambah sarara angkutan kereta api. "Tidak mungkin bagi kami untuk memperluas operasi karena kapasitas sudah penuh," kata perwaklan Kaorail. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement