Selasa 26 Jan 2016 06:28 WIB

Pengkhotbah Iran Ditangkap karena Serangan Kedutaan Arab Saudi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Subarkah
Foto dari akun Twitter jurnalis Iran menunjukkan Kedutaan Besar Arab Saudi yang dibakar pengunjuk rasa di Teheran, Iran, Ahad (3/1).
Foto: Twitter
Foto dari akun Twitter jurnalis Iran menunjukkan Kedutaan Besar Arab Saudi yang dibakar pengunjuk rasa di Teheran, Iran, Ahad (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemerintah Iran telah menangkap pengkhotbah dan tokoh agama Hassan Kurdmihan dengan tuduhan ia memimpin serangan terhadap kedutaan Arab Saudi di Teheran, Iran, awal Januari 2016.

Kurdmihan yang juga direktur lembaga keagamaan di Teheran dan Karaj, terlibat dalam serangan demonstran yang membakar gedung kantor misi Arab Saudi.

‘’Kurdmihan ditangkap setelah kembali ke Iran dari Suriah. Di sana ia memiliki urusan dengan dengan Garda Revolusi bersama pasukan yang setia kepada presiden Suriah Bashar al-Assad,’’ ujar anggota komisi luar negeri dan keamanan parlemen Iran, Mohammadreza Mohseni Sani seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (26/1).

Namun Asisten Menteri Dalam Negeri Iran yang menangani Urusan Keamanan Hussein Dhulfaqari, sebelumnya mengatakan, dalang dari serangan kedutaan ditahan oleh pasukan keamanan Iran di luar wilayah negaranya.

Meski begitu, Dhulfaqari tidak mengungkapkan identitas mereka. Dhulfaqari menambahkan, serangan terhadap kedutaan itu sebelumnya direncanakan oleh kelompok terkenal untuk kegiatan keagamaan.

Kurdmihan terkait dengan Ansar Hizbullah dan telah mendirikan sejumlah komite agama di berbagai wilayah Teheran. Ansar Hizbullah didirikan pada tahun 1995 dan menerima dukungan keuangan dari beberapa pemimpin Garda Revolusi dan pejabat tinggi lainnya.

Mohseni Sani mengatakan, Kurdmihan telah didukung oleh sejumlah lembaga. Tetapi Sani tidak mengungkapkan identitas mereka. Penangkapan Kurdmihan bersamaan dengan setidaknya 100 orang lain yang terkait serangan terhadap kedutaan Arab Saudi dan konsulat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement