Selasa 26 Jan 2016 17:46 WIB

Kebakaran Lahan Tasmania Ancam Kelestarian Tanaman Asli

Gerbang Herod Agung di Walls of Jerusalem Tasmania, salah satu situs budaya Aborijin yang terancam karena kebakaran lahan yang meluas di Tasmania.
Foto: abc
Gerbang Herod Agung di Walls of Jerusalem Tasmania, salah satu situs budaya Aborijin yang terancam karena kebakaran lahan yang meluas di Tasmania.

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Kebakaran lahan yang semakin meluas di Tasmania Utara dan Barat Laut menimbulkan kekhawatiran punahnya tumbuh-tumbuhan asli di kawasan tersebut. Namun, peneliti mengatakan upaya menumbuhkan kembali spesies tanaman kuno itu dimungkinkan berkat peran bank benih.

Koordinator Bank Benih, James Wood mengatakan sangat mungkin untuk menanam kembali hutan-hutan yang terbakar akibat bencana kebakaran lahan.Tahun lalu, selama masa tanaman berbunga yang langka, Bank Benih berhasil mengumpulkan ribuan benih dari tanaman asli kawasan Tasmania.
 
"Benih-benih itu sangat mudah berkecambah sendiri dan berlaku untuk sebagian besar spesies ini, tapi untuk bisa benar-benar tumbuh di alam liar cukup banyak kendalanya akibat banyak aktivitas penggembalaan," katanya.
 
Reboisasi hutan kemungkinan akan perlu dibarengi dengan pemagaran kawasan untuk mencegah hewan asli merumput di kawasan itu sebelum tanaman itu cukup besar.
 
Senator dari Partai Liberal Tasmania, Eric Abetz mengatakan pemerintah Commonwealth bisa memainkan peran dalam perbaikan kawasan yang terdampak bencana kebakaran lahan ini. "Saya membayangkan pasukan hijau koalisi bisa dipinjamkan untuk menghijaukan kembali kawasan tersebut,” katanya.
 
Tapi Wood mengatakan hutan ini tidak akan pernah pulih seperti sebelumnya."Butuh waktu hingga beberapa dekade sebelum Anda bisa kembali menyaksikan pemandangan indah seperti di Walls Yerusalem," katanya.
 
Dengan kebakaran kemungkinan masih akan berlangsung selama berminggu-minggu tingkat kerusakan masih sulit untuk ditentukan. Tapi konservasionis khawatir Tarkine Drive, jalan yang baru dibuka untuk mengakses daerah padang gurun Tarkine, telah ikut terbakar juga.
 
Ruth Langford dari Pusat Aborijin Tasmania mengatakan masyarakat adat mengkhawatirkan dampak dari kebakaran terhadap kawasan-kawasan kebudayaan mereka yang berharga."Takayna telah diakui secara global sebagai lanskap budaya yang paling beragam di Bumi," katanya.
 
 

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-01-26/kebakaran-lahan-ancam-kelestarian-tanaman-asli-di-situs-budaya-tasmania/1540077
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement