Rabu 27 Jan 2016 12:06 WIB

Memburu Si Cantik Aprikot

Pohon Aprikot (ilustrasi)
Foto: EPA/Olivier Maire
Pohon Aprikot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HO CHI MINH -- Seorang pria dengan mata berbinar berdiri di antara ratusan pohon aprikot yang terlihat cantik berhiaskan warna daun hijau dan bunga kuning cerah di Ho Chi Minh City, Vietnam.

Ia berbicara dengan pembelinya, dengan senyum menghiasi wajahnya, sementara rekan-rekannya di wilayah Vietnam Tengah tak kalah gembirannya.

Di satu kebun luas di desa penghasil aprikot Binh Loi di Wilayah Bin Chanh di kota tersebut, pria dengan mata bersinar itu --yang bernama Tran Duc-- berbicara dengan seorang pengunjung yang terbang dari Hanoi. Ia mengatakan, "Sebaiknya anda segera memesan saat sebagian besar pohon aprikot berbunga sebab aprikot kami laris seperti kacang goreng dan hampir habis, sekalipun masih ada waktu dua pekan sampai Tet (Festival Tahun Baru Imlek).''

Selama Tet, aprikot sangat diperlukan oleh keluarga Vietnam di wilayah selatan negeri tersebut sebab buah itu tubuh di wilayah utara. Berkat peningkatan kualitas hidup dan sistem angkutan yang lebih nyaman, makin banyak aprikot tersedia di wilayah utara, dan buah tersebut telah melakukan perjalanan ke selatan selama beberapa tahun belakangan.

"Di desa kami saja, penjualan aprikot telah melonjak lebih dari 30 persen dibandingkan dengan masa yang sama tahun lalu," kata Duc, Kamis siang. Ia menjual rata-rata sebanyak 40 pohon aprikot sehari, dan bisa mencapai 200 pohon dalam satu hari saja.

Pemilik kebun itu menyatakan peningkatan penjualan terjadi karena makin banyak pohon aprikot yang cantik dengan lebih banyak bunga, serta harganya yang murah.

"Cuaca tahun ini lebih moderat, jadi pohon menghasilkan lebih banyak bunga, sedangkan harganya masih lebih rendah dibandingkan dengan pohon yang tumbuh di Provinsi Selatan, yang bertetangga, atau di wilayah tengah," ia menjelaskan.

Harga penjualan pohon aprikot di kebun Duc naik satu tingkat. Satu pohon yang berumur tiga-empat tahun dijual dengan harga antara 500.000 dan 800.000 dong Vietnam (22,2 dan 35,5 dolar AS). Pohon yang sedikit lebih tua dihargai antara satu dan dua juta dong Vietnam (44,4 dan 88,8 dolar AS).

"Dalam beberapa tahun belakangan, banyak organisasi negara dan perusahaan serta sebagian keluarga mampu tidak membeli pohon aprikot, tapi menyewanya untuk dipajang di kantor mereka atau vila selama Tet. Mereka sering meminta pohon yang besar dan tinggi dengan cabang yang dipenuhi bunga serta tunas," kata Duc kepada Xinhua.

Pohon yang tinggi dan cantik berusia puluhan tahun, jadi menyewa pohon seperti itu selama Tet berharga antara 30 dan 70 juta dong Vietnam (1.333 dan 3.111 dolar AS), katanya.

"Pelanggan bisa memilih pohon aprikot yang sedang berbunga melalui gambar digital yang kami kirim atau dengan datang langsung ke kabun kami. Kami janji akan membuat pohon berbunga pada tanggal pelanggan menerimnya, dan datang ke rumah atau kantor mereka untuk mengirimnya secara gratis," kata Duc.

Ia menambahkan keluarganya telah mendirikan satu perusahaan yang diberi nama Mai Vang Binh Loi dan membuka situs agar bisa melayani pelanggan di seluruh negeri tersebut dengan lebih baik.

 

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement