Rabu 27 Jan 2016 15:47 WIB

Ban-Netanyahu Perang Komentar Terkait Permukiman

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Bank Ki-moon mengecam rencana Israel untuk membangun 150 rumah baru di permukiman ilegal di Tepi Barat dan menyebut itu sebagai aksi provokatif. Menanggapi hal itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berang dan menuduh komentar Sekjen PBB 'mendorong aksi teror'.

Dilansir laman Al Jazeera, berbicara di pertemuan Dewan Keamanan PBB terkait Timur Tengah di New York, Selasa (26/1), Ban mengecam rencana Israel tersebut. Menurutnya tindakan provokatif itu meningkatkan pertumbuhan populasi pemukim, menambah ketegangan dan merusak prospek apapun untuk jalan kesepakatan politik ke depan.

"Kegiatan permukiman lebih lanjut merupakan penghinaan terhadap rakyat Palestina dan masyarakat internasional. Hal ini benar-benar menimbulkan pertanyaan mendasar mengenai komitmen Israel untuk solusi dua negara," kata Ban.

Ia melanjutkan frustrasi warga Palestina meningkat dan manusiawi jika mereka bereaksi terhadap pendudukan. Pendudukan sendiri menurut Ban merupakan inkubator ampuh kebencian dan ekstremisme.

Ban mengatakan sangat terganggu dengan laporan pemerintah Israel yang menyetujui rencana membangun lebih dari 150 rumah baru di permukiman ilegal di Tepi Barat. Pada Kamis (21/1) lalu, Israel juga menegaskan akan menguasai wilayah besar lahan subur di Tepi Barat dekat Yordania.

Penindasan Israel selama bertahun-tahun terhadap warga Palestina kerap memancing aksi protes yang berujung kekerasan. Protes terhadap pendudukan Israel di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza bahkan sempat kembali memanas beberapa bulan lalu. Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (26/1) malam, Netanyahu menolak komentar Ban. Ia mengatakan, pernyataan Ban hanya akan memperkuat aksi terorisme.

"Tak ada pembenaran untuk terorisme. Para teroris Palestina tak ingin membangun sebuah negara, mereka menyatakan secara terbuka mereka ingin menghancurkan negara dan mereka mengatakannya dengan bangga," ujar Netanyahu.

Netanyahu menambahkan penduduk Palestina ingin membunuh semua orang Yahudi di manapun. Netanyahu mengklaim Palestina tak membunuh untuk perdamaian atau hak asasi manusia. Netanyahu juga menyebut PBB telah lama kehilangan netralitas dan kekuatan moralnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement