Kamis 28 Jan 2016 01:20 WIB

Ini Pesan Menhan Kepada Pasukan Perdamaian PBB Asal Indonesia

Rep: Reza Irfa Widodo/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan penjaga perdamaian TNI di Lebanon Selatan.
Pasukan penjaga perdamaian TNI di Lebanon Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID,   LEBANON -- Dalam salah satu rangkaian kunjungan ke Lebanon, Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, secara khusus menyempatkan mengunjungi markas pasukan perdamaian PBB asal Indonesia, yaitu Satuan Tugas Batalyon Mekanis XXIII-J/UNIFIL (Indobatt). Markas Satgas Yon Mekanis XXIII-J/UNIFIL (Indobatt) itu tepatnya terleta di UN Pos 7-1 Adshid Al Qusayr, Libanon Selatan.

Kunjungan Menhan itu dilakukan pada Senin (25/1) silam. Dalam kunjungannya, Menhan didampingi Duta Besar Indonesia untuk Lebanon, Achmad Chozin Chunmaidy, Dirjen Strategi Pertahanan (Strahan) Kemenhan, Mayjen TNI Yoedhi Swastanto, Karo TU, Brigjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, Komandan PMPP, TNI Brigjen TNI A.M. Putranto, dan Kapusada, Laksma TNI Listyanto.

Dansatgas Indobatt XXIII-J/UNIFIL, Letkol Inf TNI Dwi Sasongko, menyambut langsung kedatangan rombongan Menhan di markas Indobatt tersebut. Dwi Sasongko juga terdaftar sebagai Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri Linud 305 Kostrad. Tidak hanya disambut oleh jajar kehormatan, kedatangan rombongan Menhan itu juga diiringi dengan genderang drumband Senada Tengkorak, Mars Garuda, serta tarian Lenso dari Sulawesi Selatan yang dibawakan para prajurit TNI.

Dalam kesempatan tersebut, Menhan kembali mengingatkan soal pentingnya pengamanan dan pemeliharan persenjataan. Hal ini merupakan salah satu hal penting guna mendukung pelaksanaan tugas di daerah misi. Tidak hanya itu, mantan Panglima Kostrad itu meminta kepada para prajurit Indobat XXIII-J/UNIFIL untuk terus menjaga soliditas.

''Dengan soliditas satuan yang baik, tugas-tugas yang dibebankan niscara dapat dilaksanakan dengan baik pula,'' ujar Ryamizard dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Rabu (27/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement