REPUBLIKA.CO.ID, Pada 31 Januari 1961, seekor simpanse yang dikirim ke ruang angkasa dari lokasi peluncuran di Cape Canaveral mendarat di Bumi dengan selamat.
Tes ini merupakan salah satu dari banyak tes yang dirancanakan untuk memastikan manusia bisa bertahan dalam penerbangan ruang angkasa, yakni tetap berpikir jernih dan melakukan fungsi yang berguna di luar atmosfer Bumi.
Simpanse bernama Ham dilatih menarik tuas dalam menanggapi lampu yang berkedip selama penerbangan. Ia melakukan beberapa operasi dan berhasil melakukan perjalanan 8.000 kilometer per jam pada ketinggian 250 kilometer di atas Bumi selama 16,5 menit.
Ada lebih banyak kesulitan ketika ia mendarat. Kapsul terlalu jauh mendarat dari lokasi yang seharusnya. Namun, Ham merasa nyaman selama tiga jam menunggu sebelum ditemukan.
Ham, bagaimanapun melakukan semuanya dengan tenang dan ketika pesawat ruang angkasa dibuka, ia menerima apel dan setengah jeruk sebagai hadiah.
Ham dinamai Holloman Aerospace Medical Centre dan berasal dari Kamerun, Afrika. Ham dipilih dari enam astrochimps, empat betina dan dua jantan yang menjalani pelatihan intensif di New Mexico dan Cape Canaveral di Florida.
Simpanse lebih dipilih dibanding anjing karena lebih mirip dengan manusia. Sementara Rusia pada beberapa kesempatan telah mengirim anjing ke ruang angkasa.
Ham pergi ke Kebun Binatang Nasional di Washington DC setelah karir singkatnya sebagai astronaut. Ia tinggal di sana selama 17 tahun.
Pada 1981, ia pindah ke kumpulan di North Carolina di mana ia meninggal pada 1983 pada usia 25 tahun. Ham dimakamkan di Space Hall of Fame di New Mexico.
Selanjutnya: Tragedi Feri Tenggelam Tewaskan 130 Orang