Sabtu 30 Jan 2016 04:05 WIB

Oposisi Suriah Kirim Delegasi ke Jenewa

Utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura berbicara kepada wartawan usai negosiasi antara pemerintah Suriah dan oposisi di Jenewa, Switzerland, Jumat, 29 Januari 2016.
Foto: Martial Trezzini/Keystone via AP
Utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Suriah Staffan de Mistura berbicara kepada wartawan usai negosiasi antara pemerintah Suriah dan oposisi di Jenewa, Switzerland, Jumat, 29 Januari 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Himpunan kelompok-kelompok oposisi utama Suriah telah memutuskan mengirim delegasi kecil ke Jenewa pada Jumat (29/1) dalam rangka menghadiri perundingan.

Namun, seorang sumber yang dekat dengan himpunan tersebut mengatakan delegasi itu datang bukan sebagai perunding.Fuad Aliko, yang akan mewakili Komite Perundingan Tinggi (HNC) mengatakan delegasi media dari HNC telah memutuskan berangkat ke Jenewa.

"Mereka akan tiba hari ini (Jumat)," ujarnya.

(Baca: Delegasi Pemerintah Suriah Tiba di Jenewa)

Aliko mengatakan delegasi itu terdiri dari tiga anggota HNC, yang juga akan bertugas sebagai juru bicara himpunan, yaitu Riad Naasan Agha, Salem al-Meslet dan Munzer Makhous. Jumat merupakan hari keempat HNC melakukan pertimbangan di Arab Saudi soal apakah mereka akan menghadiri perundingan perdamaian di Swiss itu. Perundingan ditengahi oleh utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Staffan de Mistura.

"Delegasi beranggotakan tiga orang itu mungkin akan melakukan pertemuan dengan beberapa pihak internasional yang berpengaruh, tapi bukan sebagai juru runding. Mereka mungkin akan bertemu dengan de Mistura, dengan Amerika, tapi programnya belum jelas," kata Aliko melalui telepon.

Delegasi pemerintah Suriah, yang dipimpin duta besarnya untuk PBB Bashar al-Jaafari, sudah tiba pada Jumat sore dan menuju ke markas besar PBB di Jenewa untuk bertemu dengan Mistura. PBB mengatakan de Mistura juga akan melakukan pertemuan dengan pihak-pihak lain dalam perundingan, namun tidak merinci pihak yang dimaksud.

Perundingan digelar sebagai upaya mengakhiri konflik, yang telah berlangsung hampir lima tahun di Suriah dan telah menewaskan lebih dari 260 ribu orang serta memaksa jutaan lainnya mengungsi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement