Sabtu 30 Jan 2016 11:44 WIB

Empat Penambang Cina Diselamatkan Setelah 36 Hari di Bawah Tanah

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Esthi Maharani
Penambang di Cina yang lolos dari banjir di pertambangan
Foto: Nation.com
Penambang di Cina yang lolos dari banjir di pertambangan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Empat penambang yang terperangkap di bawah tanah selama 36 hari di telah diselamatkan, Jumat (29/1). Mereka terperangkap di sebuah tambang gipsum Cina yang longsor akhir tahun lalu.

Operasi untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di kedalaman lebih dari 200 meter itu membutuhkan waktu dua jam. Sebab, penambang perlu diangkut ke permukaan satu per satu melalui lubang sempit.

Cuplikan dramatis yang dirilis media setempat menunjukkan petugas penyelamat bertepuk tangan setelah membawa penambang ke atas permukaan tanah di provinsi Shandong, Cina timur.

Dengan terbungkus selimut militer dan mata yang ditutup untuk melindunginya, mereka kemudian dimasukkan ke dalam ambulans. Seperti dikatakan wakil kepala rumah sakit setempat Cao Qingdao kepada Xinhua, mereka tidak mengalami luka berat dan akan segera dipulangkan.

Seperti diberitakan laman Channel NewsAsia, mereka diketahui adalah Hao Zhiceng (50 tahun), Li Qiusheng (39 tahun), Guan Qingji (58 tahun) dan Hua Mingxi (36 tahun). Tim penyelamat berhasil menghubungi para penambang pada 8 Januari dan menurunkan makanan, pakaian, juga lampu melalui sebuah terowongan.

Namun, kondisi geologi yang rumit membuat penyelamat kesulitan menghadapi ketidakstabilan struktur terowongan dan reruntuhan batu.

Keempat penambang tersebut merupakan dari 29 penambang yang terjebak ketika tambang gipsum longsor pada 25 Desember. Dari 29 tersebut, 11 diselamatkan hari berikutnya dan satu dinyatakan meninggal. Sementara 13 orang masih belum ditemukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement