Senin 01 Feb 2016 09:51 WIB

Koalisi Saudi Selidiki Dugaan Penembakan di Yaman

Seorang perempun Yaman berdiri di atas reruntuhan rumahnya di dekat Sanaa yang hancur akibat serangan koalisi Arab Saudi, 4 April 2015.
Foto: huffingtonpost
Seorang perempun Yaman berdiri di atas reruntuhan rumahnya di dekat Sanaa yang hancur akibat serangan koalisi Arab Saudi, 4 April 2015.

REPUBLIKA.CO.ID,  RIYADH --  Koalisi pimpinan Arab Saudi pada Ahad (31/1) melakukan penyelidikan mengenai dugaan pelanggaran di Yaman, termasuk kematian orang yang tak bersalah melalui penembakan "oleh sahabat".

Komando koalisi tersebut di dalam satu pernyataan menggambarkan laporan media dan dugaan organisasi hak asasi manusia mengenai kematian warga sipil yang tak bersalah akibat penembakan "oleh sahabat" merupakan hal yang disayangkan. Karena pernyataan itu kekurangan bukti , demikian laporan lembaga berita lokal Al-Arabiya.

Koalisi itu menekankan penghormatannya atas semua dekrit dan hukum internasional, dan mengumumkan koalisi akan melakukan penyelidikan untuk memeriksa pernyataan mengenai pelanggaran hak asasi manusia, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi. Ditambahkannya, laporan menyeluruhnya akan disiarkan dan akan mencakup semua kasus yang terlibat.

Komando koalisi tersebut memberi izin kepada tim penyelidik untuk menugaskan para ahli guna membantu penyelidikan.Tim itu akan mengunjungi semua lokasi dan mengumpulkan informasi. Satu rumah sakit Dokter Tanpa Perbatasan di Yaman belum lama ini dihantam tembakan "oleh sahabat".

Koalisi tersebut menyoroti pernyataan bahwa rumah sakit itu berada di zona yang dilindungi, saat personelnya mengejar sasaran bergerak di sebelah rumah sakit tersebut.

Selanjutnya koalisi itu membahas dengan tim Dokter Tanpa Perbatasan berbagai tindakan untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa pada masa depan.Pada 26 Maret, koalisi pimpinan Arab Saudi akan memperingati satu tahun perang melawan gerilyawan Al-Houthi di Yaman. Banyak orang tewas dari kedua pihak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement