REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Ketua Partai Komunis Xinjiang Zhang Chunxian mengatakan selama pertemuan di ibu kota Xinjiang, Urumqi, lebih banyak usaha diperlukan untuk meningkatkan keharmonisan etnis.
"Kita harus, mulai dari pejabat di posisi kepemimpinan, dengan luas mengembangkan etnis yang berbeda, berteman satu sama lain," katanya.
Ia menambahkan, Xinjiang membutuhkan masyarakat di mana semua etnis saling menghormati, percaya, cinta dan saling membantu. Sementara itu, akhir tahun lalu Zhang mengatakan akan mendorong studi Mandarin sebagai bahasa nasional di sana.
Ratusan orang telah tewas dalam kekerasan di Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir. Pemerinah menyalahkan kerusuhan pada militan Islam yang ingin mendirikan sebuah negara merdeka yang disebut Turkestan Timur untuk minoritas Uighur. Uighur merupakan Muslim yang berbicara bahasa Turki dan berada di Xinjiang.
Banyak warga Uighur kesal pada tekanan menerima adat dan bahasa Cina yang sering membatasi praktik agama dan budaya mereka sendiri. Namun Cina membantah memiliki kebijakan represif. Sementara, beberapa Han Cina di Xinjiang belajar bahasa Uighur atau mempelajari Islam.
Berbicara tentang kebijakan agama, Zhang mengatakan, partai akan terus mendorong ke arah 'sinification' untuk membasmi ekstremisme dan membimbing umat mengikuti keyakinan yang benar.
Uighur secara tradisional mengikuti bentuk moderat Islam tapi banyak yang mulai mengadopsi praktik seperti di Arab Saudi dan Pakistan dengan memakai burqa. Sementara Cina meningkatkan tindakan keamanan keras dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Turki Kenalkan Musik Sebagai Metode Penyembuhan