REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Kementerian Kesehatan Thailand mengimbau penduduk tidak khawatir terhadap wabah virus Zika, Selasa (2/2). Imbauan ini muncul sehari setelah WHO menetapkan virus Zika sebagai darurat internasional.
Thailand adalah negara Asia Tenggara dengan jumlah rata-rata kasus paling banyak sejak 2012. Meski jumlahnya rata-rata hanya lima. Thailand juga telah mengonfirmasi satu kasus virus tahun ini.
Bulan lalu, Taiwan melaporkan satu kasus Zika pada seorang pria Thailand yang baru tiba di Bandara Internasional Taoyuan, Taiwan. "Penduduk Thailand tidak usah khawatir. Tidak ada wabah penyakit ini di Thailand," kata Kementerian dalam pernyataan.
Meski demikian, penduduk diminta semua orang mengawasi dan memperiapkan segala hal yang perlu tapi tak perlu panik. "Sebagian besar pasien yang terinfeksi akan sembuh," kata Kementerian.
Negara tetangga, Malaysia dan Singapura mengatakan mereka berisiko tinggi Zika jika virus menyebar. WHO mengatakan bulan lalu bahwa pesatnya penyebaran Zika di Amerika terjadi karena lemahnya imunitas populasi.
Kementerian mengatakan tidak ada bukti teknis terkait imunitas Zika di Thailand. Menurut American Journal of Tropical Medicine and Hygiene yang terbit Juni 2015 ada beberapa kasus dilaporkan pelancong yang baru pulang dari Thailand.
Tujuh kasus Zika ditemukan antara 2012 hingga 2014 pada penduduk Thailand. "Ini adalah kasus endemik, dikombinasikan dengan laporan pelancong sebelumnya, ini adalah bukti bahwa Zika menyebar di Thailand," kata Jurnal.