Kamis 04 Feb 2016 08:17 WIB

Obama: 'Ketika Satu Kelompok Agama Jadi Target, Kita Wajib Membela'

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Damanhuri Zuhri
Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Foto: AP Photo/Rob Griffith
Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, BALTIMORE -- Untuk kali pertama selama menjadi presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama melakukan kunjungan resmi ke masjid di dalam negerinya. Pada kesempatan itu, Presiden Obama menekankan pentingnya sikap toleransi dan membela hak-hak Muslim dari serangan Islamofobia.

Seperti dilaporkan Reuters, Rabu (3/2), AS dinilai sedang berada dalam tensi yang tak menguntungkan bagi kaum Muslim. Sentimen populer terhadap Islam menguat, sehingga mengancam eksistensi kaum muda AS yang memeluk iman terhadap Allah dan Nabi Muhammad SAW itu.

Demikian pula dengan percaturan politik di AS belakangan ini. Salah satu kandidat presiden AS, Donald Trump, misalnya, terang-terangan membawa kampanye anti-Muslim. Terkait itu, Presiden Obama menegaskan, serangan terhadap Islam sesungguhnya merupakan serangan terhadap semua iman keagamaan.

"Kita mesti memahami bahwa serangan terhadap satu iman merupakan serangan terhadap semua iman," ujar Presiden Obama di pelataran Masjid Baltimore, seperti dikutip Reuters, Rabu (3/2). "Ketika ada satu kelompok agama menjadi target, kita wajib bersuara (membela)," dia menambahkan.

Sebagai seorang Kristen, Presiden Obama mengaku paham betul kontribusi Islam bagi sejarah dunia, khususnya Amerika. Dia mengingatkan kata-kata salah satu Bapak Bangsa AS, Thomas Jefferson, yang menegaskan kaum Muslim AS berhak atas kebebasan beragama.

"Waktu itu, lawan politik Thomas Jefferson memfitnahnya dengan menebar isu bahwa ia seorang Muslim. Jadi, aku bukanlah yang pertama," kata Obama, sekaligus menanggapi isu bahwa ia diam-diam seorang Muslim. Ujaran ini disambut derai tawa.

Obama lantas meminta kaum Muslim AS untuk menguatkan kontribusi AS, baik di bidang militer maupun sipil. Dia mencontohkan, salah satu atlet AS, Ibtihaj Muhammad, yang akan tampil dalam Olimpiade Brasil 2016 dengan tetap mengenakan jilbab.

"Kalian bukan seorang Muslim atau seorang Amerika. Kalian adalah seorang Muslim sekaligus seorang Amerika," ungkap Presiden Obama menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement