REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah memimpin pertemuan tingkat atas untuk membahas korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh penguasa pejabat partai.
Dalam pengakuan yang tidak biasa dari masalah sistemik dalam Partai Pekerja Korea (WKP), pertemuan mengidentifikasi serangkaian masalah yang membutuhkan perhatian mendesak.
"Ini mengkritik terutama praktik penggunaan hak-hak istimewa, penyalahgunaan wewenang, penyalahgunaan kekuasaan dan birokratisme dalam partai," kata kantor berita resmi Korut KCNA dilansir dari Channel News Asia, Kamis (4/2).
Pertemuan yang dihadiri anggota komite sentral WKP dan orang-orang dari komite senior partai lain yang berhubungan dengan urusan militer itu juga membahas solusi untuk mengatasi tantangan tersebut. Selain itu, korupsi yang diyakini endemik hampir di setiap lapisan masyarakat Korut, dimana suap sering dilakukan untuk kemajuan karir, akses ke makanan dan obat-obatan.
Tahun lalu, Korut menduduki peringkat bawah dengan Somalia dalam Indeks Persepsi Korupsi tahunan oleh Transparency International. Predikat sebagai negara korup dianggap Korut sebagai bencana.
Baca juga:
Pentagon: Pesawat F-35 AS Masih Banyak Cacatnya
Pangeran Charles Dijuluki Seniman Paling Sukses di Inggris