REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Sebuah dokumen kabinet pemerintahan Australia bocor dan mengungkap rencana terkait imigran, Jumat (5/2). Seperti dikutip BBC, dokumen tersebut berisi kemungkinan reformasi visa untuk mengantisipasi radikalisme oleh migran baru.
Menurut ABC News, rancangan dokumen itu mencatut hubungan antara serangan teroris dengan kemanusiaan. Reformasi yang diajukan termasuk menyederhanakan kerangka visa agar pemerintah memiliki kendali yang lebih kuat terkait migran.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan ia belum pernah melihat dokumen yang juga menyasar kewarganegaraan dan kependudukan permanen migran itu. Menteri Imigrasi Peter Dutton juga mengaku belum pernah melihat dokumen.
"Jika memang benar, seharusnya ini tidak bocor, tapi ini terjadi saja dari waktu ke waktu," kata Turnbull pada Jumat (5/2). Juru bicara Dutton mengatakan dokumen tersebut memang baru rancangan dan belum diperlihatkan ke menteri dan stafnya.
Rancangan itu juga mengusulkan adanya tes untuk perubahan kewarganegaraan, janji, penilaian pada pengungsi dan kerangka untuk mempertimbangkan kesesuaian migran untuk hidup di Australia.