Senin 08 Feb 2016 10:11 WIB

Iklan Penginapan di Airbnb Picu Kemarahan Warga Palestina

Bangunan rumah yang terisolasi di Havat Gilad di dekat Nablus ini merupakan salah satu pemukiman bekas warga Palestina di kawasan Tepi Barat yang diklankan di situs penyewaan tempat tinggal Airbnb.
Foto: The New York Times
Bangunan rumah yang terisolasi di Havat Gilad di dekat Nablus ini merupakan salah satu pemukiman bekas warga Palestina di kawasan Tepi Barat yang diklankan di situs penyewaan tempat tinggal Airbnb.

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Sebuah rumah tipe studio di kawasan Tepi Barat disewakan dengan tarif 111 dolar AS per malam di website layanan penyewaan penginapan online Airbnb. Dalam iklan tersebut tertulis bahwa bangunan rumah tersebut memiliki beberapa ruangan, dan beberapa perabotan yang kondisinya sebagian sudah tak utuh, sampah berserakan di bagian luar rumah, dan sebuah kotak amunisi kosong yang bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan.

Meski kondisi bangunan rumah kurang menarik, namun para penyewa bisa menyaksikan pemandangan indah dari atas bukit, lokasi di mana rumah tersebut berada. Dari atas bukit penyewa bisa melihat pemandangan Desa Farata, desa yang dihuni oleh mayoritas warga Palestina, dan kawasan pemukiman Israel, Ramat Gilad, yang berada di bukit seberang. 

Seperti ditulis The New York Times, Senin (8/2), iklan rumah disewakan di kawasan Tepi Barat tersebut memicu kontoversi dan kemarahan warga Palestina. Dalam websitenya, Airbnb tidak menjelaskan bahwa kepemilikan rumah-rumah yang disewakan di kawasan Tepi Barat ini dianggap ilegal oleh mayoritas warga dunia. 

Sepeti diketahui, ratusan ribu warga Palestina diusir secara paksa dari wilayah Tepi Barat oleh Pemerintah Israel. Rumah-rumah yang ditinggalkan oleh warga Palestina tersebut kemudian dikuasai oleh warga Israel.  

Otoritas Palestina mengecam iklan penyewaan tempat tinggal di Tepi Barat ini. Menurut mereka, melalui iklan tersebut secara tidak langsung Airbnb telah mempromosikan kolonisasi ilegal atas tanah yang diduduki warga Israel.  

Namun, kecaman tersebut tidak menyurutkan warga Israel untuk terus mempromosikan kawasan pemukiman mereka kepada para turis melalui website Airbnb. Sejumlah warga bahkan terus mendorong warga lainnya untuk bersedia menyewakan rumah mereka di Tepi Barat melalui layanan online. 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement