REPUBLIKA.CO.ID, BANGALORE -- Seekor macan tutul jantan memasuki sekolah Internasional Vibgyor di Kota Bangalore, India pada Ahad (7/2). Macan itu melukai enam orang yang mencoba untuk menangkapnya.
Seorang ilmuwan Sanjay Gubbi dan pegawai departemen kehutanan Benny Maurius termasuk di antara korban yang dianiaya si macan tutul. Mereka berupaya untuk melumpuhkan hewan buas itu. "Ini adalah perjuangan yang panjang untuk menangkap macan tutul."
Meskipun disuntik dengan zat penenang, (macan) baru bisa ditangkap sekitar 20.15 waktu setempat ketika obat tersebut mulai bekerja, kata pejabat senior polisi S Boralingaiah kepada wartawan seperti dikutip dari laman BBC, Senin (8/2).
Dibutuhkan waktu hampir 10 jam untuk melumpuhkan hewan buas itu. Pejabat taman margasatwa Ravi Ralph mengatakan kepada BBC bahwa si macan tutul mungkin tersesat ke dalam sekolah karena hutan yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Hewan yang ditangkap itu telah dipindahkan ke taman nasional. Namun, enam orang terluka, termasuk seorang juru kamera dari saluran TV. Dia dirawat karena menderita luka ringan.
Macan tutul dan kucing besar lainnya dikenal beberapa kali tersesat ke daerah-daerah yang didiami penduduk. Konservasionis telah memperingatkan bahwa konfrontasi tersebut dapat meningkat karena manusia melanggar batas habitat hewan. Sensus satwa liar baru-baru ini memperkirakan bahwa India memiliki populasi macan tutul antara 12.000 dan 14.000 ekor.