REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Satu kedai kopi Starbucks di Riyadh, Arab Saudi mengimbau wanita untuk tidak masuk ke dalam kedai. Hal itu diungkapkan melalui tanda degan kalimat 'Harap wanita tidak masuk,'.
Tanda tersebut dipasang setelah dinding pemisah di kedai tersebut roboh. Solusi sementara untuk mengatasinya adalah melarang wanita memasuki kedai.
Namun, kedai tersebut tetap mengizinkan wanita yang ingin memesan menu dengan mengirim seorang pria untuk membeli di kedainya.
"Toko #Starbuck di Riyadh menolak melayani saya hanya karena saya WANITA dan meminta saya mengirim seorang pria sebagai gantinya," cuit seorang pelanggan Manar N di akun Twitter-nya (@manarn8) dilansir dari CNN, Senin (8/2).
Ia pun melanjutkan kekecewaannya tersebut dengan mengunggah pengumuman larangan wanita masuk ke kedai kopi tersebut dan membandingkannya dengan pengumuman di Amerika Serikat yang melarang Negro dan orang Meksiko masuk beberapa dekade lalu.
"1940 vs 2016 #Starbucks diskriminasi terhadap #wanita di Saudi," tulisnya dalam keterangan gambar tersebut.
Namun, Starbucks dalam pernyataan resminya kepada CNN mengatakan, keputusan larangan tersebut bukanlah untuk diskriminasi, melainkan menghargai kebudayaan setempat.
"Kami mematuhi adat istiadat setempat dari Arab Saudi dengan menyediakan pintu masuk terpisah untuk keluarga serta pengunjung tunggal. Selain itu, semua toko kami menyediakan fasilitas yang sama, layanan, menu dan tempat duduk bagi laki-laki, perempuan dan keluarga," katanya.