Selasa 09 Feb 2016 10:46 WIB

Irak Kerahkan Tentara Rebut Kembali Mosul dari ISIS

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Pasukan Irak menguasai kompleks pemerintahan di Ramadi, Irak, Senin, 28 Desember 2015. ISIS menguasai Ramadi sejak Mei.
Foto: AP Photo/Osama Sami
Pasukan Irak menguasai kompleks pemerintahan di Ramadi, Irak, Senin, 28 Desember 2015. ISIS menguasai Ramadi sejak Mei.

REPUBLIKA.CO.ID, KIRKUK -- Para pejabat, Senin (8/2) mengatakan, tentara Irak mengerahkan ribuan tentara ke pangkalan di dekat distrik Makhmur dalam persiapan operasi untuk merebut kembali Mosul dari tangan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

ISIS merebut Mosul dari tangan pemerintah Irak pada Juni 2014. "Unit dari militer Irak telah mulai berdatangan ke sebuah pangkalan militer di dekat distrik Makhmur untuk memulai peluncuran operasi militer terhadap Mosul," kata seorang staf brigadir jenderal tanpa menyebut nama seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Selasa (9/2).

Ia menambahkan, ada tiga brigade yang ada di pangkalan saat ini dan jumlahnya akan mencapai 4.500 tentara. Perwira menambahkan tentara dari divisi 15 dan 16 akan mengambil bagian dalam operasi untuk merebut kembali Mosul. Makhmur terletak sekitar 70 kilometer tenggara dari Mosul.

"Tujuan awal adalah untuk benar-benar memutuskan jalur pasokan ISIS antara Mosul dan daerah lebih ke selatan termasuk Hawijah di provinsi Kirkuk dan daerah dekat Baiji di Salaheddin,’’ kata aparat itu.

Seorang pejabat Kurdi mengatakan sebagian besar tentara yang dikerahkan ke daerah yang terletak di dalam wilayah yang dikontrol oleh Kurdistan Irak adalah etnis Kurdi dari militer Irak. "Kekuatan ini datang dengan persetujuan presiden dan pemerintah daerah Kurdistan Irak," kata Halgurd Hekmat, seorang juru bicara dari kementerian yang bertanggung jawab untuk pasukan daerah otonom ini.

Dengan bantuan serangan udara yang dibantu Amerika Serikat (AS), pasukan Irak telah berhasil merebut kembali daerah yang dikuasai ISIS seperti Ramadi. Tetapi Mosul akan menjadi pertempuran pemerintah melawan militan yang paling sulit.

 

Baca juga:

Desa Ini 500 Tahun Pertahankan Tradisi Berbahaya Rayakan Imlek

India Selidiki Kematian Diduga karena Tertabrak Meteorit

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement