REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Program Pangan Dunia (WFP) telah mulai membagikan makanan yang sangat diperlukan, kepada rakyat yang kehilangan tempat tinggal akibat lonjakan kerusuhan belum lama ini di Aleppo Utara di Suriah, kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric.
"Makanan diangkut oleh rombongan lintas-perbatasan dari Turki ke dalam Kota Kecil A'zaz, sekitar 30 kilometer di sebelah barat-laut Kota Aleppo. Ke depan, makanan akan dibagikan kepada sebanyak 21 ribu orang lagi," kata Dujarric di Markas Besar PBB, New York pada Selasa (9/2).
"WFP sangat prihatin dengan situasi di lapangan. Akses dan jalur pasokan dari Aleppo utara ke timur terputus," kata Dujarric.
Lembaga tersebut mendesak semua pihak dalam konflik agar menyediakan akses mendesak ke masyarakat yang terpengaruh, sehingga lembaga itu dapat membagikan makanan buat keluarga yang memerlukan. Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) menyatakan organisasi non-pemerintah (NGO) di Aleppo Utara telah menyediakan bantuan kemanusiaan buat orang yang menjadi pengungsi di dalam negeri mereka. Turki juga telah memberi bantuan dan telah menerima orang yang cedera dan paling rentan ke dalam wilayahnya.
"Situasi sangat mudah bergolak dan tak mudah ditebak di Aleppo Utara. Banyak keluarga meninggalkan tempat tinggal mereka untuk menyelamatkan diri," kata Jakob Kern, Direktur WFP di Suriah.
Ribuan orang yang kehilangan tempat tinggal telah berkumpul dan mengungsi di A'zaz di dekat pos penyeberangan perbatasan Bab As-Salam, dan ribuan orang lagi menyelamatkan diri jika pertempuran berlanjut. Lebih dari 30.000 orang dilaporkan meninggalkan rumah mereka, banyak di antara mereka menyelamatkan diri ke perbatasan Turki, dan Kota Kecil A'zaz serta Afrin.
Sebelum pertempuran meningkat di Aleppo Utara, WFP secara rutin mengirim bantuan melintasi perbatasan Turki ke dalam wilayah Gubernuran Aleppo dan Idleb melalui penyeberangan perbatasan Bab Al-Hawa dan Bab As-Salam.
sumber : Antara
Advertisement