REPUBLIKA.CO.ID, Di Arab Saudi, perempuan membutuhkan persetujuan laki-laki sebelum mereka bisa keluar rumah tanpa didampingi. Namun, hal itu tidak menghalangi perempuan Saudi bertanding di Olimpiade dan mendaki Gunung Everest.
Di Afghanistan, atlet perempuan dilecehkan, diancam dan diolok-olok karena tampil di depan laki-laki yang bukan merupakan suami mereka. Namun, mereka rela membahayakan nyawa dengan mengukir pencapaian baru di dunia lari.
Berikut ini delapan atlet Muslim perempuan yang mendobrak stereotip di dunia Islam, dikutip dari Al Bawaba, Ahad pekan lalu.
1. Inilah pelari dari Afghanistan, Tahmina Kohistani (26 tahun). Dia adalah satu-satunya perempuan dari Afghanistan yang berpartisipasi dalam Olimpiade 2012 di London. Mahasiswi ini kerap menerima celaan saat berlatih di Kabul, tapi dia tidak peduli.
"Saya di sini untuk memulai era baru bagi perempuan di Afghanistan," katanya.