Rabu 10 Feb 2016 10:53 WIB

PBB Desak Turki Buka Perbatasan untuk Warga Suriah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Pengungsi Suriah dari Aleppo tiba di wilayah Mabrouka
Foto: REUTERS/Rodi Said
Pengungsi Suriah dari Aleppo tiba di wilayah Mabrouka

REPUBLIKA.CO.ID, KILIS -- PBB mendesak Turki untuk membuka perbatasan dengan Suriah agar penduduk sipil bisa menyelamatkan diri dari krisis terbaru di Aleppo, Selasa (9/2). Kelompok-kelompok bantuan mengatakan kondisi di sana terlalu padat dan pasokan bahan dasar telah menipis.

Turki telah menjadi tuan rumah bagi 2,5 juta penduduk Suriah yang mengungsi. Sejauh ini, persimpangan perbatasan yang menghubungkan kedua negara, Bab al-Salameh masih ditutup untuk mengatasi aliran pengungsi.

Pemerintah berjanji Turki akan memberikan bantuan untuk pengungsi sebisa mungkin. "Kami akan mengizinkan mereka masuk ketika sudah diperlukan," katanya, dikutip AP.

Juru bicara Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) William Spindler telah meminta Turki pada Selasa untuk membuka perbatasan. "Bagi mereka warga sipil yang menyelamatkan diri dari bahaya dan mencari perlindungan internasional," katanya.

Spindler juga mendesak negara lain untuk menanggung beban bersama sambil berusaha keras mengakhiri konflik. Menurutnya, jawaban krisis ini adalah melanjutkan proses perdamaian di Suriah sehingga konflik bisa diselesaikan.

Baca juga, Dalam Lima Hari, 36 Tentara Elite Iran Terbunuh di Suriah.

Konsultan badan amal Turki, Humanitarian Relief Foundation (IHH), Abdulsalam al-Shareef mengatakan kondisi di perbatasan dan Aleppo telah memburuk. Kelompoknya bertugas memberikan bantuan makanan dan menyurvei tempat untuk kamp pengungsian baru.

"Hari ini situasi memburuk karena kemarin malam dan pagi ini, jet Rusia mulai mengebom dua kota besar, Tel Rifaat dan Marea," kata ia.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement