REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Setelah Amerika Serikat, kini giliran India mencoba memainkan peran dalam drama di Laut Cina Selatan. Beberapa waktu lalu, pejabat pertahanan AS mengatakan, Amerika Serikat dan India sudah melakukan pembicaraan untuk melakukan patroli angkatan laut gabungan di sana.
Hal ini jelas akan membuat Beijing marah. Pasalnya, Washington ingin sekutu regionalnya di Asia bersatu melawan Cina dalam sengketa perbatasan.
India dan AS sangat erat dalam hubungan militer beberapa tahun terakhir. Keduanya telah menggelar latihan angkatan laut bersama di Samudera Hindia pada tahun lalu yang juga melibatkan angkatan laut Jepang.
Menurut sumber pada Reuters, India dan AS berharap bisa meluncurkan patroli gabungan pada tahun ini. "Patroli akan dilakukan di Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan," kata sumber di New Delhi yang tidak ingin disebutkan identitasnya.
Ia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait skala patroli. Belum ada komentar dari Cina yang masih merayakan liburan tahun baru Imlek. Meski responnya diyakini akan mengecam.
Baca juga, AS Siap Patroli Bareng Filipina di Laut Cina Selatan.
Bulan ini, Cina menuduh Washington hendak menghegemoni maritim dengan berkedok kebebasan navigasi yang sering digaungkan. Komentar itu muncul setelah kapal laut penghancur AS berlayar di 12 mil laut dekat pulau sengketa, rangkaian pulau Paracel.
India juga memiliki sepenggal sengketa dengan Cina dalam hal hal perbatasan daratan. Meski demikian, keduanya berusaha mengacuhkan dan lebih memiliki fokus pada pembangunan hubungan ekonomi.