REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Presiden Sudan Selatan memilih pemimpin kelompok pemberontak jadi wakilnya, Jumat (12/2). Seorang juru bicara kepresidenan Ateny Wek Ateny mengatakan Riek Machar jadi wakil presiden pertama dalam pemerintahan gabungan.

Presiden Salva Kiir berharap Machar akan datang ke ibu kota Sudan Selatan di Juba segera. Machar tidak bisa dimintai komentar karena ia tinggal di Eithopia.

Machar dan Kiir menandatangani perjanjian damai pada Agustrus lalu. Meski demikian, pertempuran masih sporadis antara pasukan pemerintah dan pemberontak di beberapa wilayah yang memproduksi minyak.

Machar telah menjadi wakilnya hingga Juli 2013. Namun saat itu ia dipecat Kiir hingga memicu krisis politik yang kemudian memanas jadi gelombang pemberontakan serta pertikaian antaretnis. Pasukan keamanan di Juba pun terpecah.

Baca juga, Puluhan Ribu Warga Sudan Selatan Terancam Mati Kelaparan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika