Jumat 12 Feb 2016 21:27 WIB

PBNU Siap Jembatani Kepentingan Taiwan di Indonesia

Taiwan
Foto: [ist]
Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bersedia menjembatani kepentingan Taiwan, terutama yang berkaitan dengan perbedaan perlakuan dalam hubungan kemitraannya dengan Indonesia.

"Tentu, kami akan berupaya untuk membantu mereka di sini," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj seusai menerima kunjungan dua diplomat Taiwan di ruang kerjanya di Jakarta, Jumat.

Dalam kunjungan keduanya ke PBNU, Direktur Media dan Informasi Kantor Ekonomi dan Dagang Taipei (TETO) di Jakarta, Ismael Mae, menyampaikan beberapa hal terkait hubungan perdagangan, ekonomi, ketenagakerjaan, dan politik dengan Indonesia.

"Hubungan ekonomi, terutama investasi. Dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan Indonesia mengalami surplus dalam hubungan dagang dengan Taiwan," ujarnya didampingi Direktur TETO William WL Hsu.

Demikian juga dengan masalah ketenagakerjaan, sampai saat ini jumlah warga negara Indonesia yang mengais rezeki di negara pulau berjuluk "Formosa" itu telah mendekati angka 300 ribu. .

Namun, dia menyayangkan bahwa sejauh ini Taiwan masih mengalami perlakuan diskriminatif. "Kenapa sampai saat ini, paspor untuk diplomat Indonesia masih menyebutkan Taiwan dan Israel sebagai negara terlarang untuk kunjungan resmi?" ujar Ismael.

Padahal menurut dia, hubungan Taiwan dengan Tiongkok makin membaik sejak adanya pertemuan Presiden Ma Ying-jeou dengan Presiden Tiongkok Xi Jin-ping pada November 2015 di Singapura.

Menanggapi hal itu, Said yang dalam dialognya dengan Ismael menggunakan bahasa Arab itu menyatakan kesiapannya untuk membantu Taiwan.

Baca juga,  Fahri Hamzah: Pendukung LGBT Menganggap Tuhan Bisa Keliru.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement