Sabtu 13 Feb 2016 08:21 WIB

Assad: Pemerintah akan Ambil Alih Semua Wilayah Suriah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Bashar Al-Assad
Foto: myfirstclasslife.com
Bashar Al-Assad

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Presiden Suriah Bashar al Assad melakukan wawancara dengan kantor berita AFP. Hal ini sangat jarang terjadi sejak perang sipil Suriah meletus beberapa tahun lalu.

Pada AFP, ia mengatakan akan mengambil alih seluruh negeri dari pasukan pemberontak tanpa ragu sedikit pun. Assad juga mengaku mendukung pembicaraan damai, namun negosiasi tidak akan menghentikan pemerintahnya bertempur melawan apa yang dia sebut terorisme.

"Mengalahkan kelompok yang melawan akan butuh waktu karena keterlibatan kekuatan regional," katanya, dikutip BBC merujuk pada negara-negara Timur Tengah yang ikut campur di Suriah.

Secara keseluruhan, Assad berbicara soal serangan pemerintah di Aleppo, tuduhan PBB terkait kejahatan perang dan para pencari suaka Suriah di Eropa. Assad mengatakan serangan di Suriah bermaksud memotong rute pasokan untuk pemberontak dari Turki.

Ia menilai masalah negara akan selesai dalam waktu kurang dari setahun jika pasokan dasar untuk pemberontak dari Turki, Yordania dan Irak dihentikan. Sementara klaim PBB atas pemerintahnya, tambah Assad adalah politisasi dan tidak berdasar.

Awal bulan ini, penyidik HAM PBB mengatakan pemerintah Assad melakukan kejahatan melawan kemanusiaan dan kemungkinan melakukan kejahatan perang. Assad juga menyalahkan dukungan Eropa untuk teroris sehingga menyebabkan krisis.

"Pemerintah akan mengambil alih seluruh Suriah tanpa keraguan sedikit pun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement