REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH -- Perdana Menteri Prancis Manuel Valls pada Sabtu (13/2) menolak ide mengenai sistem kuota permanen untuk mendistribusikan pengungsi di seluruh Eropa. Penolakan Valls menempatkan Prancis bertentangan dengan Jerman menjelang KTT yang akan membahas krisis Uni Eropa terkait migrasi.
Berbicara kepada wartawan di konferensi keamanan di Munich, Valls mengatakan Prancis akan tetap berpegang pada janji untuk menampung 30 ribu dari 160 ribu pengungsi yang disepakati negara-negara Uni Eropa. Tapi Paris mengatakan tak akan menerima angka tambahan.
"Kami tak akan mengambil lagi. Prancis tak pernah mengatakan 'sini datang ke Prancis'," ujarnya. Ia mengatakan kagum akan keputusan Jerman mengambil lebih banyak pengungsi tapi tak akan melakukan hal serupa. Valls mengatakan negaranya menolak sistem kuota permanen.