Ahad 14 Feb 2016 16:56 WIB

Pemerintah Australia tidak Bisa Pastikan Kematian Khaled Sharrouf

Red:
Khaled Sharrouf, warga Australia yang bergabung dengan kelompok teroris ISIS
Foto: abc news
Khaled Sharrouf, warga Australia yang bergabung dengan kelompok teroris ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pemerintah Australia mengaku tidak dapat memberikan konfirmasi apakah warga Australia yang ikut berperang dengan tentara ISIS, Khaled Sharrouf masih hidup atau tidak. Ini terjadi menyusul adanya laporan seseorang yang mengaku menjadi dirinya dan mengancam orang di Sydney.

Sumber dekat dari Khaled Syarouf kepada ABC tahun lalu mengatakan kalau dia dan rekannya warga Australia lain, Mohammed Elmar, tewas terbunuh ketika bertempur di Irak. Meski demikian, kematian Sharrouf tidak pernah bisa dikonfirmasi dan sekarang muncul keraguan terhadap klaim dari sejumlah otoritas perusahaan media kalau seseorang mengaku bernama Sharrouf telah menghubungi seseorang di Sydney.

Laporan itu muncul setelah ibu mertua Sharrouf mengaku isterinya, Tara Nettleton, meninggal akibat komplikasi setelah menjalani operasi apendisitis pada Bulan September lalu.

Dalam pernyataannya Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan laporan intimidasi ini sangat 'mengganggu'. "Pemerintah Australia belum bisa memastikan status saat ini dari terdakwa teroris Khaled Sharrouf, meskipun sangat mengganggu membaca laporan kalau seseorang mengaku Sharrouf mengancam warga di Australia," katanya dalam pernyataan tersebut baru-baru ini.

"Isterinya dilaporkan meninggal baru-baru ini, yang menimbulkan keprihatinan serius mengenai kesejahteraan keluarga dan juga cucunya,"

"Jika Sharrouf ternyata masih hidup maka jelas kalau dia akan terus menunjukan keprihatinan yang sama terhadap nyawa manusia, termasuk keluarganya,"

Anak perempuan Sharrouf yang berusia 14 tahun - melahirkan anak bayi perempuan pada September lalu - dan menikahi Elomar, seorang petinju Sydney yang kemudian menjadi tentara ISIS.

Berbicara atas nama ibu Nettleton, Karen Nettleton, pengacara Charles Waterstreet pada Kamis lalu mengatakan kliennya telah meminta kepada Pemerintah Australia untuk membantu anak-anak Sharrouf keluar dari Suriah.

"Atas nama diri saya sendiri dan juga atas nama anak saya, Saya meminta Pemerintah Australia melakukan segala upaya yang mungkin dilakukan untuk mencari anak-anak mereka jauh dari bahaya dan membawa mereka pulang ke rumah," kata Waterstreet.

"Tara masih sangat kecil ketika menikah dan sekarang cucunya dan anak bayinya ditinggal sendiri tanpa ada yang merawat mereka," katanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement