REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menyangkal telah melakukan kesalahan. Penyangkalan ini dilakukan beberapa jam sebelum menuju ke penjara untuk menjalani 19 bulan masa tahanan.
Olmert adalah perdana menteri Israel pertama yang masuk penjara. Ia akan menjalani hukuman atas tuduhan suap dan menghalangi keadilan. Dalam video yang dirilis pada Senin (15/2), ia menolak mentah-mentah tuduhan suap yang diterimanya.
Pria berusia 70 tahun tersebut dinyatakan bersalah pada Maret 2014 karena terlibat suap untuk mempromosikan proyek real estate yang kontroversial di Yerusalem. Tuduhan sudah ada ketika ia menjadi Wali Kota Yerusalem dan Menteri Perdagangan, beberapa tahun sebelum menjadi perdana menteri pada 2006.
Selama tujuh tahun kepemimpinannya sebagai PM, ia berkutat dengan putaran terakhir dari perundingan perdamaian Timur Tengah. Ia juga mendorong Perdana Menteri garis keras Benjamin Netanyahu untuk berkuasa.
Baca juga:
350 Gerilyawan Bersenjata Masuk Suriah Lewat Turki