Senin 15 Feb 2016 15:30 WIB

Obama Minta Rusia Hentikan Serang Gerilyawan Suriah

Foto udara serangan udara Rusia di Suriah
Foto: AP
Foto udara serangan udara Rusia di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendesak Rusia menghentikan serangan udara terhadap kelompok gerilyawan Suriah, Ahad (14/2).

Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, negara-negara besar sepakat membatasi serangan di Suriah. Namun, kesepakatan tersebut baru berlaku pada akhir pekan ini dan tidak ditandatangani oleh pihak yang terlibat perang secara langsung, yaitu pemerintahan di Damaskus dan kelompok-kelompok gerilyawan.

Serangan udara oleh Rusia yang menarget sejumlah kelompok gerilyawan berpotensi membantu pasukan pemerintah memperoleh kemenangan terbesar dalam pertempuran di Aleppo, kota terbesar di Suriah dan pusat perdagangan sebelum konflik bermula.

Sejumlah pihak meragukan kesepakatan yang diraih negara-negara besar di Munich tersebut dapat membantu menyelesaikan perang saudara yang telah berlangsung selama lima tahun dan telah memakan sekitar 250 ribu nyawa. Kremlin mengatakan Presiden Vladimir Putin dan Obama telah berunding melalui telepon dan sepakat untuk secara intensif mengimplementasikan kesepakatan Munich.

Kremlin menegaskan Rusia tetap berkomitmen memerangi kelompok ISIS dan organisasi teroris lain. Penegasan ini merupakan indikasi Moskow akan tetap menarget kelompok-kelompok di bagian barat Suriah di mana Alqaidah berperang bersama organisasi yang dinilai moderat oleh Barat.

Rusia juga menyatakan pembatasan dalam kesepakatan Munich tidak berlaku untuk serangan udara. Rusia mengaku target mereka adalah ISIS dan Al Nusra yang berafiliasi dengan Al Qarda. Namun di sisi lain, negara-negara Barat menuding Moskow justru menyasar kelompok lain yang moderat.

Dari sisi Amerika Serikat, pihak Gedung Putih mengungkapkan penegasan Obama terhadap Putin mengenai perlunya pembatasan serangan udara dan kebutuhan mendesak terkait bantuan kemanusiaan. "Secara khusus, Presiden Obama menekankan pentingnya peran konstruktif Rusia untuk menahan diri dalam menyerang kelompok-kelompok moderat di Suriah," demikian pernyataan resmi Gedung Putih.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement