REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Empat wartawan Amerika Serikat (AS) telah ditangkap di Bahrain. Mereka diduga memasuki negara itu secara ilegal, bergabung dengan protes, dan memberikan informasi palsu kepada staf perbatasan.
Polisi Bahrain mengatakan pada Senin (15/2) mereka telah menahan empat warga negara asing. Kementerian dalam negeri Bahrain dalam sebuah pernyataan mengatakan, empat orang asing diduga melakukan pelanggaran, termasuk memasuki Bahrain secara ilegal, menyerahkan informasi palsu kepada staf perbatasan, dan berpartisipasi dalam pertemuan yang melanggar hukum.
"Jurnalis independen Anna Therese Day di antara mereka yang ditangkap,’’ kata sebuah pernyataan pers dari pihak Anna Therese Day yang dilihat Al Jazeera, Selasa (16/2).
Pihak Anna Therese Day menambahkan, empat orang yang ditangkap adalah wartawan setelah baru-baru ini bekerja pada pembuatan film dokumenter di Mesir dan Gaza. "Kami berharap pihak berwenang Bahrain melepaskan mereka dengan cepat dan tanpa membahayakan," kata pernyataan pihak Day.
Pihaknya membantah tuduhan wartawan yang ditahan terlibat dalam perilaku ilegal. Reporters Without Borders menyerukan empat jurnalis akan dibebaskan cepat dan tanpa merugikan.
Bahrain Mirror mengatakan empat wartawan AS ditahan di Sitra, sebuah desa Syiah sebelah timur Manama pada Ahad (14/2) saat meliput bentrokan antara demonstran lokal dan pasukan keamanan. Demonstrasi itu dimaksudkan untuk menandai ulang tahun protes pada 2011 terutama oleh Syiah. Unjuk rasa ini kemudian diredam oleh satuan keamanan Bahrain.
Departemen Luar Negeri AS mengaku menyadari laporan bahwa warganya telah ditangkap. Tetapi pihaknya menolak berkomentar lebih lanjut dan mengutip pertimbangan privasi.
Baca juga:
Setengah Penduduk Queensland akan Mengidap Kanker