REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS -- Guru sekolah di Lithuania dan pekerja lain pendidikan pada Senin (15/2) melancarkan protes. Mereka menuntut pembaruan efektif sistem pendidikan dan gaji yang lebih besar.
Banyak pendemo membawa koper perjalanan sebagai lambang emigrasi, dan untuk itu gaji yang kecil adalah salah satu alasan di negara Baltik tersebut. Serikat profesional yang mewakili guru dan pekerja lain pendidikan mengajukan daftar banyak tuntutan kepada pemerintah.
Di antara tuntutan tersebut ialah gaji yang lebih tinggi buat guru, serta pendidik pra-sekolah dan pra-sekolah, serta pengurangan jumlah murid di kelas. Mereka berkeras jumlah murid di dalam kelas tahun pertama sampai keempat mestinya tak lebih dari 22. Sedangkan di kelas tahun kelima hingga kelas 12 paling banyak 25 murid.
Tuntutan lain ialah pengalokasian 3,5 juta euro (3,9 juta dolar AS) dalam anggaran tahun ini untuk pembayaran pesangon guru yang memasuki usia pensiun dan meninggalkan sistem pendidikan atas kemauan mereka sendiri, kata kantor berita ELTA.
Nerijus Maciulis, Kepala Ahli Ekonomi di Swedbank di Vilnius, mengatakan di dalam komentarnya sebelumnya di jejaring sosial bahwa para guru Lithuania digaji paling murah di Eropa, termasuk di negara non-anggota Uni Eropa.
Maciulis, yang merujuk kepada data dari Eurydice, Jaringan Informasi Pendidikan di Eropa, mengatakan gaji maksimal tahunan guru Lithuania sebelum dipotong pajak berjumlah 6.954 euro. Sedangkan seorang guru di Rumania, yang dipandang sebagai salah satu negara anggota Uni Eropa yang paling miskin menerima 8.297 euro per tahun.
Baca juga: Salju Turun Saat Musim Panas, Kok Bisa?