REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Seorang buruh bangunan warga negara Indonesia (WNI) terperangkap dalam lumpur selama hampir dua jam ketika mencoba lari dari operasi imigrasi di Melaka, Malaysia.
Pria tersebut bersama tiga pekerja lain diduga warga Bangladesh, terjun ke Selat Melaka ketika petugas imigrasi melakukan pemeriksaan di sebuah tapak pembinaan hotel di kawasan tersebut, demikian dilaporkan media-media setempat, Rabu (17/2).
Kepala Kantor Pemadam Kebakaran setempat Khairuddin Jamaludin mengatakan, pihaknya memerlukan waktu sekitar 1,5 jam untuk mengetahui posisi korban dan mengeluarkannya dari lumpur setinggi dada. Ia menerima panggilan darurat dari petugas imigrasi mengenai korban yang terperangkap dalam lumpur pada Selasa (16/2) pukul 10.49 waktu setempat.
"Kami khawatir ia akan lemas jika air pasang. Kami menghadapi sedikit kesukaran menariknya ke darat karena sebagian badannya berada dalam lumpur," katanya.
Tiga lagi lelaki yang terjun ke selat itu bersama korban tidak diketahui nasibnya. Dalam operasi tersebut, petugas menahan 145 pendatang asing tanpa izin (PATI) berusia antara 20 hingga 45 tahun.
Mereka yang ditahan terdiri atas sembilan wanita dan 68 lelaki warga Indonesia, 59 lelaki warga Bangladesh, masing-masing empat lelaki warga Pakistan dan Myanmar, serta seorang lelaki warga Nepal. "Hasil pemeriksaan awal mendapati, 76 diantara mereka masuk dan tinggal di negara ini tanpa pas atau permit sah, 66 orang melanggar syarat pas, permit atau pas sempadan, sementara tiga orang diduga tinggal di negara ini setelah pas atau permit habis tempo berlaku," katanya.
Baca juga:
Soal Laut Cina Selatan, AS-ASEAN Bersatu Hadapi Cina
Gajah Liar Ngamuk, Puluhan Mobil Rusak