Rabu 17 Feb 2016 11:11 WIB

ISIS Hadapi Krisis Ekonomi

Gerakan ISIS
Foto: Youtube
Gerakan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikabarkan sedang mengalami krisis ekonomi.  Gerakan teror tersebut telah memangkas seluruh gaji anggota mereka di seluruh kawasan.

Tak hanya itu, mereka juga meminta warga Raqqa membayar biaya atau tagihan utilitas. ISIS dikabarkan juga membebaskan tahanannya dengan uang tebusan sebesar 500 dolar AS per orang.

Seperti dikutip the Guardin, kondisi ekonomi sulit yang dihadapi ISIS membuat anggota pemberontak kehilangan keistiwewaan seperti gaji besar, bulan madu atau pun bonus buat bayi. Pemberontka juga tidak lagi memberikan gratis minuman penambah stamina atau snickers bars. 

Menurut warga yang berhasl keluar dari kota ISIS, saat ini stok kebutuhan berkurang di pusat-pusat perkotaan. Akibatnya memicu inflasi yang cukup luas.

Analisis dan tiga pengamat asing yang memiliki jaringan keluar di Raqqa mengatakan, ISIS kini mencari alternatif pemasukan lain, termasuk Libya.

Baca juga. Saudi Siap Kirim Pasukan Darat ke  Suriah.

sumber : the Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement