Rabu 17 Feb 2016 12:54 WIB

Jet Tempur Siluman AS Pamer Kekuatan pada Korut

F22 Raptor
Foto: defenseindustrydaily.com
F22 Raptor

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sebanyak empat pesawat tempur siluman F-22 milik AS terbang di wilayah udara Korea Selatan pada Rabu (17/2) dalam pamer kekuatan nyata terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

Jet tempur AS yang mampu membawa hulu ledak nuklir tersebut terbang di wilayah udara Osan Air Base di dekat Ibu Kota Korea Selatan, Seoul, sekitar siang hari. Pesawat yang melakukan penerbangan dari satu pangkalan udara di Jepang itu dikawal oleh empat pesawat tempur F-15K Korea Selatan dan empat jet tempur F-16 AS.

Dua di antara jet tempur itu dijadwalkan kembali ke pangkalan udara di Jepang. Sisanya dilaporkan dijadwalkan tetap berada di Osan Air Base untuk sementara. Jet tempur F-22, yang memiliki kemampuan menghindari deteksi radar mampu membawa bom dan rudal nuklir.

Jarak operasinya mencapai 2.177 kilometer. Pesawat F-22 yang ditempatkan di pangkalan udara AS di Jepang dapat mencapai Semenanjung Korea dalam waktu sekitar dua menit.

Penerbangan jet F-22 tersebut dilakukan setelah DPRK pada 7 Februari meluncurkan satu roket jarak jauh. Empat hari setelah peledakan nuklir Korut pada Januari, militer AS mengirim pengebom jarak jauh B-52 yang mampu membawa bom nuklir, ke wilayah udara Korea Selatan dari pangkalan udara AS di Guam.

Pesawat pengebom B-52 dapat menyusup pada ketinggian 55 ribu kaki atau 16,8 kilometer dengan membawa 35 bom konvensional dan 12 rudal jelajah. Pesawat itu dapat membawa rudal nuklir udara-ke-darat, dengan jarak jelajah 200 kilometer dan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dengan jangkauan 2.500-3.000 kilometer.

Selain itu, Amerika Serikat belum lama ini mengirim kapal selam bertenaga nuklir ke Semenanjung Korea. Kapal induk bertenaga nuklir milik AS, USS John C Stennis, dilaporkan akan dikirim ke Korea Selatan selama pelatihan perang gabungan tahunan pada tahun ini antara Seoul dan Washington. Pelatihan itu direncanakan dimulai pada 7 Maret dan berlangsung sampai 30 April.

 

Baca juga:

Cina Tempatkan Sistem Rudal Canggih di Pulau Sengketa

Kabur dari Razia Imigrasi, WNI Terjebak Lumpur Sedada

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement