Rabu 17 Feb 2016 18:46 WIB

100 Truk Bantuan Kemanusiaan Berangkat Dari Damaskus

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang warga Madaya, Suriah yang kelaparan karena desanya dikepung pasukan pemerintah.
Foto: Local Revolutionary Council in Madaya via AP
Seorang warga Madaya, Suriah yang kelaparan karena desanya dikepung pasukan pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sedikitnya 100 truk bantuan kemanusiaan bersiap-siap untuk berangkat ke daerah yang terkepung di Suriah. Bulan Sabit Merah mengatakan, pasokan bantuan tersebut akan berangkat dari Damaskus, Rabu (17/2).

Pemerintah Suriah telah menyetujui akses ke tujuh daerah yang terkepung, PBB mengatakan setelah pembicaraan krisis di Damaskus sehari sebelumnya, sepekan menjelang dimulai kembalinya rencana perundingan damai antara pihak yang bertikai di Suriah.

Konvoi bantuan akan diberikan ke Madaya, Zabadani dan Mouadamiya al-Sham dekat Damaskus dan desa-desa al-Foua dan Kefraya di Provinsi Idlib. Juru bicara Bula Sabit Merah mengatakan, lima lokasi tersebut ditunjuk oleh PBB.

Persediaan yang dikirim di antaranya gandum dan makanan berenergi tinggi. Sebuah tim medis juga akan memasuki Kefraya dan al-Foua.

PBB telah menuntut akses tanpa hambatan ke seluruh daerah terkepung di negara itu. Ratusan ribu orang terjebak oleh pertempuran dan blokade oleh berbagai pihak yang berseteru di Suriah.

Puluhan orang di Madaya telah mati kelaparan setelah berbulan-bulan pengepungan oleh pasukan pemerintah dan sekutu mereka.

Oposisi Suriah mengatakan tidak akan bernegosiasi dengan Damaskus sampai pengepungan dari sekutu mereka diangkat. Pengepungan merupakan salah satu dari banyak masalah yang menyebabkan pembicaraan damai di Jenewa awal bulan in.

Pembicaraan dijadwalkan dilanjutkan pada 25 Februari, tetapi pertempuran terus berlanjut di seluruh negeri yang telah menewaskan 250 ribu orang dalam lima tahun perang.

Baca juga, Saudi Siap Kirim Pasukan Darat ke Suriah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement